SaY : "HeLLo!!!"

"orang yang tak memiliki idealisme akan segera berbuat salah, segera memilih [cara yang mudah]"
Fly, Daddy, Fly [komik] page 82

16/05/10

Rasa "Terabaikan"

Aku termasuk orang yang suka banget online, suka juga chatting pake Yahoo! Messenger. Setiap kali komputerku nyala, langsung deh sign in ke YM! berharap bisa mengisi kekosongan hari dengan chatting dengan salah seorang teman di YM! yang berada entah dimana.

Semua berawal dari suatu hari...
ada seorang teman yang menyebut dirinya sebagai salah seorang "best friend"-ku
Dan tadinya, aku juga beranggapan begitu. Hubungan kami berdua seolah-olah sudah seperti sepasang soulmate yang saling mengerti dan bla bla bla...
Tapi... dalam hati aku mulai menurunkan posisinya sebagai "best friend", jadi "just friend" karena beberapa alasan yang dan perilakunya yang berulang kali menyakiti hati-ku.
Well, orang-orang bilang, berteman apalagi bersahabat seharusnya saling jujur tentang perasaan satu sama lain. But, wait!!! gimana caranya aku ngomong segala hal itu ke dia?? i Just donT know how anyway...
Bukannya ga mau nerima dia apa adanya sih, tapi bukannya saling menjaga perasaan satu sama lain itu juga bagian dari pertemanan itu sendiri???

Ahhh... yang jelas, dengan segala hal yang terpendam dalam batinku tentang dia, aku masih terus berhubungan baik dengannya. Aku ga tau kalo itu semua tergolong "munafik" ato nggak, aku cuma ga mau berkonflik aja.

Balik lagi ke soal YM!, karena aku masih berhubungan baik dengan dia, otomatislah namanya masih ada di daftar YM!-ku. Kadang dia juga online dan ngobrol denganku.. Cuma akhir-akhir ini ada hal yang sedikit menggangguku.
well, dengan semua ceritaku tadi, seharusnya hal ini nggak perlu jadi gangguan untukku karena dia sudah aku turunkan derajatnya di dalam hatiku. Tapi ternyata tetep aja, ini menggangguku dan membangkitkan pikiran-pikiran negatif dalam kepalaku.

Pada awalnya, di beberapa kesempatan saat kami berdua ngobrol, dia sering mengakhiri pembicaraan tanpa pamit terlebih dahulu. Ada kalanya di tengah-tengah aku sedang bercerita, dan berniat mendiskusikan sesuatu dengannya, tiba-tiba dia
sign-out tanpa pamit, seperti enggan mendengarkanku. Lalu beberapa hari ini, perilakunya semakin parah menurutku. Dia bahkan sama sekali tidak menjawab sapaanku sama sekali, dan hal ini sudah berlangsung beberapa kali, sehingga seperti yang aku bilang tadi, menggangguku dan membangkitkan pikiran-pikiran negatif dalam kepalaku.

Mungkin aku bisa dibilang terlalu berlebihan dalam menyikapi hal ini, toh dia udah turun derajat kan...
Tapi kenyataannya adalah aku ternyata masih dalam proses "menurunkan derajat"-nya, karena mengingat kami sudah menjadi sahabat cukup lama.

Aku sendiri menulis tulisan ini mungkin sebagai manifestasi segala kekesalanku padanya, yang nggak bisa protes atau mengkonfrontir segala kelakuannya yang selama ini mengganjal dihatiku. Dan parahnya lagi, aku ini ternyata orang yang sangat sulit memaafkan. Jadilah segala perasaan nanggung, tapi jengkel dan sebagainya meluap bertubi-tubi begitu saja
Dan ada akhirnya, aku cuma bisa bingung harus bagaimana...

Mungkin dalam hati, aku masih berharap agar kami bisa berteman seperti dulu lagi, sehingga aku masih terluka dengan apa yang dia lakukan. Aku merasa ditinggalkan dan diabaikan olehnya. Walau jaman sekarang ada Hp, tapi kami terhitung jarang berbicara via telepon atau saling ber-sms ria. Padahal didepan mata aku tau kalau dia hobi sms-an dengan teman2nya yang lain.
Mungkin juga semua pikiran burukku muncul karena aku sudah cukup lama menganggur.
Yeah... pada akhirnya, mungkin semua pikiran burukku ini akan hilang jika aku bisa mendapat pekerjaan dan kegiatan yang membuatku terlalu sibuk untuk berfikir yang tidak-tidak lagi.
Haaa~ menantikan saat-saat itu datang...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar