SaY : "HeLLo!!!"

"orang yang tak memiliki idealisme akan segera berbuat salah, segera memilih [cara yang mudah]"
Fly, Daddy, Fly [komik] page 82

02/06/10

Toilet dan Psikotes



Apa jadinya ketika sedang mengerjakan soal-soal psikotes yang membutuhkan konsentrasi tinggi dan daya pikir yang maksimal, tiba-tiba kita pengen ke toilet??? ke toiletnya karena pengen B.A.B lagi!!! Kejadian ini baru aja aku alami kurang lebih satu minggu yang lalu.

Di pagi hari yang na'as itu, cuaca agak mendung, aku yang masih terkantuk-kantuk bersiap-siap memulai hari. Saat itu, masih belum terbersit sedikitpun di kepalaku, apa yang akan aku alami kemudian (halah...).



Sebuah kebiasaan buruk, mempersiapkan segala sesuatu di pagi hari ketika waktu sudah tidak lagi lapang. Karena waktu perjalanan yang akan aku tempuh kurang lebih satu jam lamanya, aku harus berangkat lebih awal, jadi kebiasaanku ini jelas memperburuk keadaan. Semuanya jadi serba terburu-buru. Saking terburu-burunya, jadi lupa deh sama urusan ke "belakang" (sebenarnya juga karena faktor "keinginan" yang belum ada juga sih).

Sampe di tempat acara, super mepet, sampe pake acara kena semprot sama panitia di front office segala. Tapi ga papa lah, yang penting masih keburu. Karena datang belakangan, jadi dapet kursi di deretan paling belakang. Kursinya ga terlalu comfort, soalnya model kursinya yang ada meja kecilnya di lengan kanan (tau maksudku kan??). Ya... salah sendiri siapa suruh datang belakangan, kalo datang lebih awal kan bisa dapet meja kursi yang lebih nyaman.

Setelah semua tertata rapi, lembar jawab dan soal pun dibagikan. Waktu pengerjaan pun dimulai.
...
...

Tiba-tiba, sekitar setengah jam sebelum seluruh rangkaian tes terselesaikan, muncul hasrat "itu". "Sial, kenapa baru kerasa sekarang??!!" batinku. Serta merta kursi yang dari awal memang nggak nyaman, jadi terasa lebih ga nyaman lagi, konsentrasi pecah, keringat bercucuran(padahal ruangannya ber-AC), waktupun terasa berjalan begitu lambat. TIDAAAAK!!! "what should i do???!!!"



Setengah mati rasanya waktu itu. Mungkin ini yang benar-benar bisa disebut sebagai tes konsentrasi dan pengendalian diri. Harus mengerjakan soal hitungan sambil menahan hasrat "itu", aaarrrghhhh... stres berat!!!
Isi kepalaku waktu itu kira-kira begini :
"3+4 hmm... 7" (tapi di lembar jawaban milih jawaban lain, habis itu dikoreksi lagi sambil merasa hampir frustasi)
"gambar ini kalo di balik jadinya yang mana ya??? hmmm... aduuuh perutku..."
(abis itu milih jawaban di lembar jawabannya salah lagi, trus dikoreksi lagi)
"soal ini jawabannnya apa ya??? aduuuhhh...shhh...masih lama ga ya...bingung aku..."

Detik-detik yang aku lalui waktu itu, adalah waktu yang sangaaat berat. Separuh pikiranku terdedikasi untuk urusan toilet dan separuhnya lagi untuk psikotes. Berharap agar semuanya cepat selesai, jadi aku bisa menuntaskan hasrat yang tertunda ini. "kuatkan diriku ya Tuhan!!! Jangan biarkan ia keluar disini..."



"yak, waktu habis, silahkan estafetkan lembar jawaban dan soal anda ke orang di sebelah kanan anda"
Hwaaa... girang bukan main rasanya, tapi sayang belum bisa langsung keluar karena harus memperhatikan sedikit pengumuman dan ini itu dari panitia. "aduh... jangan panjang2 pak!!!" sambil terus bertahan dan berusaha lebih tenang (padahal badan dah gemeteran, plus kaki dah goyang-goyang ga karuan)

Begitu diperbolehkan meninggalkan ruangan, langsung deh lariii ke toilet, menembus kerumunan orang yang berjubel di pintu keluar. Heroik banget rasanya waktu itu, serasa sprinter yang dah mau sampe ke garis finish.

Lanjutannya???
Ya...tau sendirilah apa, ga usah dicerita'in lah...

Tapi, setelah urusan selesai tiba-tiba terbersitlah sesuatu : "psikotesnya tadi gimana ya??? gara-gara mules, kacau tu ngerjainnya... Haaa~... nasiiib nasiiib" (menghela nafas pasrah)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar